6 Negara Sepakat Damai, Ekonomi Menguat, Harga Emas Terjun Bebas

6 Negara Sepakat Damai, Ekonomi Menguat, Harga Emas Terjun Bebas
Xi Jinping (Presiden China) vs Trumph (presiden Amerika.

Investor Panik, Antrean Jual Emas Membludak di Seluruh Indonesia

ISTANBUL – Dunia menyambut kabar mengejutkan pada awal pekan ini. Enam negara besar AS, China, Rusia, Ukraina, India, dan Pakistan, mengumumkan kesepakatan damai bersejarah dalam pertemuan diplomatik tertutup di Istanbul, Senin malam waktu setempat.

Langkah ini disebut sebagai momen diplomatik terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin.

Namun, di balik kabar damai yang menggembirakan, gejolak besar terjadi di pasar global. Harga emas internasional langsung terjun lebih dari 3,5% pada sesi perdagangan Asia, menjadi penurunan harian tertajam dalam 10 tahun terakhir. Di dalam negeri, harga emas batangan Antam 24 Karat ikut melorot tajam, dari Rp1.286.000 menjadi Rp1.265.000 per gram, turun Rp21.000 hanya dalam waktu sehari.

Fenomena ini memicu kepanikan di kalangan investor ritel. Antrean panjang terjadi di toko-toko emas besar di Jakarta, Surabaya, hingga Pekanbaru. Ribuan masyarakat berbondong-bondong menjual logam mulia mereka.

"Ini kejadian luar biasa. Kami belum pernah melihat antrean jual seperti ini sejak pandemi, " Rizal, manajer toko emas di Surabaya

Emas selama ini dikenal sebagai safe haven, pelindung nilai di tengah ketidakpastian. Ketika konflik dan inflasi merajalela, harga emas cenderung melonjak. Tapi kali ini, kedamaian justru menghapus risiko pasar secara mendadak, menyebabkan harga jatuh bebas.

Grafik Penurunan Harga Emas (Antam 24K) - 2 Hari Terakhir

(Harga per gram dalam rupiah)

Rp1.290.000 ┤█

Rp1.280.000 ┤██

Rp1.270.000 ┤███

Rp1.260.000 ┤█████  

Rp1.250.000 ┤

            └─────

            12 Mei 13 Mei 14 Mei

Sejumlah analis memperingatkan bahwa penurunan mendadak ini bisa jadi sinyal disorientasi pasar. Beberapa bank Eropa menemukan transaksi jumbo yang mencurigakan sebelum pengumuman damai. Bursa Logam London (LME) bahkan sedang menyelidiki dugaan kebocoran informasi dari ruang negosiasi di Ankara.

Bagi investor kecil, ini menjadi mimpi buruk yang datang tanpa aba-aba. Banyak dari mereka menyimpan emas sebagai bentuk tabungan masa depan.

"Saya simpan emas sejak pandemi, dan baru sekarang saya merasa panik betul. "Lestari, 41 tahun, Bogor. 

(mengaku kehilangan lebih dari Rp70 juta)

Saat dunia menyambut perdamaian, sebagian rakyat justru menghadapi guncangan finansial. Akankah ekonomi pulih atau justru memasuki fase ketidakpastian baru? (Ray)