Merawat Harmoni, Menebar Berkah Kurban Idul Adha di Kampung Bugis Bersama BTID

Merawat Harmoni, Menebar Berkah Kurban Idul Adha di Kampung Bugis Bersama BTID

Denpasar, 6 Juni 2025 — Di tengah pulau Serangan yang kaya makna dan keberagaman, gema takbir Idul Adha 1446 Hijriah bergema penuh kekhidmatan. PT Bali Turtle Island Development (BTID), sebagai pengembang kawasan Kura Kura Bali, kembali menunjukkan komitmen sosialnya dengan menyalurkan hewan kurban kepada masyarakat Kampung Bugis, Desa Serangan, Denpasar, Jumat (6/6).

Kampung Bugis yang mayoritas dihuni umat Islam, berada di tengah lingkungan masyarakat Hindu yang hidup berdampingan dengan penuh toleransi. Perayaan kurban di sini bukan hanya ritual keagamaan, tapi juga simbol kebersamaan lintas keyakinan.

“Bali dikenal dengan toleransi antarumat beragamanya yang tinggi. Sejak dulu, saudara-saudara kami yang beragama Hindu pun turut membantu dalam pemotongan hewan kurban,” ujar Arzam Andi Muhammad dari Remaja Masjid As-Syuhada, salah satu masjid tertua di Bali.

Sebanyak 27 ekor hewan kurban—5 sapi dan 22 kambing—diserahkan langsung oleh perwakilan BTID kepada panitia masjid. Proses penyembelihan dilaksanakan sesuai syariat Islam, melibatkan panitia dan puluhan relawan dari warga sekitar. Suasana gotong royong terasa hangat, mulai dari pemotongan hingga pembagian daging kurban kepada warga yang membutuhkan.

“Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan penuh semangat. Banyak pihak ikut membantu, mulai dari pemuda masjid hingga warga luar kampung,” kata Muhammad Usman, tokoh masyarakat Kampung Bugis.

Zakki Hakim, Kepala Komunikasi BTID, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang selama ini menjadi bagian penting dalam proses pengembangan kawasan.

“Sudah beberapa tahun kami konsisten menyalurkan hewan kurban di sini. Ini adalah bagian dari rasa terima kasih dan upaya memperkuat hubungan dengan masyarakat lokal,” tuturnya.

Kegiatan ini juga mencerminkan nilai-nilai inti dari pengembangan Kura Kura Bali—Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ditetapkan pemerintah sejak April 2023. Mengusung filosofi Tri Hita Karana, Kura Kura Bali dibangun atas prinsip harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Dengan luas 498 hektar, Kura Kura Bali bukan hanya proyek fisik, tetapi juga ruang hidup yang mengintegrasikan nilai budaya lokal, gaya hidup berkelanjutan, dan kolaborasi komunitas. Perayaan Idul Adha di Kampung Bugis menjadi cermin nyata dari visi BTID dalam membangun kawasan yang inklusif dan menyatu dengan masyarakat.

“Semangat Islam Rahmatan lil ‘Alamin—yang menebar kasih sayang dan manfaat bagi semua—kami maknai dalam bentuk nyata. Kami ingin terus membangun, tidak hanya kawasan, tapi juga rasa saling memiliki dan keharmonisan bersama,” tambah Zakki.

Dengan kolaborasi yang erat dan semangat keberlanjutan, Kura Kura Bali terus melangkah sebagai contoh pembangunan yang tidak hanya modern, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai luhur masyarakat Bali. (Ray)